Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

LKS / LKPD Bahasa Indonesia Kelas VIII semester II

Kamis, 03 Maret 2016 | 16.58 WIB | 0 Views Last Updated 2016-03-03T08:58:51Z
EMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Standar Kompetensi : 9.  Memahami isi berita dari radio/televisi
Kompetensi Dasar : 9.1.Menemukan pokok-pokok berita (apa, siapa, di mana,
kapan, mengapa, dan bagaimana) yang didengar dan/
atau ditonton melalui radio/televisi
Tujuan Pembelajaran
Setelah pembelajaran ini, siswa mampu
• menemukan pokok-pokok berita (apa, siapa, di mana, kapan, mengapa, dan
bagaimana) yang didengar dan/atau ditonton melalui radio/televisi;
Materi :

Bacalah teks berita berikut , kerjakan tugas berikut ini :

Sudah Telan 40 Korban
Serangan demam berdarah dengue (DBD) kian meluas dan mengganas. Hingga kemarin, dari data yang dihimpun Radar di Rumah Sakit Panti Waluyo (RKZ), Rumah Sakit Tentara Soepraoen (RSTS), dan Rumah Sakit Islam Aisyiah (RSIA), jumlah penderita terus menunjukkan peningkatan tajam. 
Penderita terbaru tercatat tiga orang dari Jl. Anyelir 8 Kota Malang, yakni Eddo, 17; Nawasista, 39; dan Fitra, 3. Tiga orang tersebut adalah satu keluarga yang masuk dini hari kemarin di RKZ. Dengan tambahan itu, secara kumulatif di RKZ ada 25 penderita terhitung mulai awal Oktober. Sisanya tersebar di RSI, RST Soepraoen, dan RS Lavallete. Totalnya 40 pasien.
Menurut salah seorang anggota keluarga mereka, Jumat kemarin di kampungnya telah dilaksanakan pengasapan (fogging). Ironisnya, dini hari setelah pengasapan itu tiga anggota keluarganya harus menjalani rawat inap karena DBD. “Malam-malam mas bawanya ke rumah sakit. Ketahuannya malam hari itu,” kata seorang wanita di rumah tersebut.
Sementara di RST tercatat satu penderita di ruang anak-anak Paviliun Nusa Indah. Satu penderita itu adalah Awang Shinta, 8. Dia tak lain adalah kakak kandung dari Awang Akbar Rafsanjani 2,5 tahun, warga Jl. Kemantren  III Gg. 3 No. 12 yang meninggal Jumat lalu akibat serangan DBD pada Kamis sebelumnya.
Sedangkan di RSIA, hingga saat ini tercatat delapan orang penderita. Dua orang dari Klayatan Gg. III, seorang dari Perumahan Sawojajar I, seorang dari Kasin Gg. Keramat,  seorang dari Jl. Kematren, seorang dari kecamatan Dau, dan seorang lagi dari Kebonagung. Sedangkan satu lagi warga dari Klayatan Gg. II masih berstatus  suspect (diduga DBD).
                                                                                                                                                                                                                                                                                     (Dikutip dari Jawa Pos dengan perubahan seperlunya )

Jawablah pertanyaan berikut!
1. a. Peristiwa apa yang diinformasikan dalam berita itu ?
     b. Siapa yang terlibat dalam berita itu ?
     c. Dimana berlangsungnya peristiwa itu ?
     d. Kapan terjadinya peristiwa itu ?
     e, Mengapa peristiwa itu terjadi ?
     f. Bgaiamana awal dan akhir peristiwa itu ?
2. Carilah contoh berita dan tulislah pokok – pokoknya !




LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
Sekolah
: SMPN 1 FATULEU
Mata Pelajaran
: Bahasa Indonesia
Kelas  /Semester
: VIII/2
Standar Kompetensi
9. Memahami isi berita radio/televisi
Kompetensi Dasar
9.2 Mengemu­kakan kem­ba­li berita yang dide­ngar/ditonton melalui radio/ televisi
Indikator
·   Mampu menuliskan pokok-pokok berita dengan ejaan yang benar
·   Mampu merangkai pokok-pokok berita  secara bervasiasi  menjadi teks berita
·   Mampu menyunting berita yang ditulis
                                                          
I.      Tujuan Pembelajaran
Siswa mampu
1. Menuliskan pokok-pokok berita dengan ejaan yang benar
2. Merangkai pokok-pokok berita  secara bervasiasi  menjadi teks berita
3. Menyunting berita yang ditulis


Simaklah pembacaan teks berita  berikut, kerjakan tugas berikut ini!



Emas Plus Rekor dari Penggembala Kambing

      NAKHON RATCHASIMA-Seulas senyum menghiasi wajah lifter Indonesia Eko Yuli Irawan ketika turun dari panggung lomba angkat besi SEA GAMES XXIV di Assembly Hall Nakhon Ratchasima Vocational College kemarin (8/12). Kedua telapak tangannya ditutupkan ke wajahnya sambil mengucap kalimat tanda syukur ”Alhamdulillah, saya rebut emas”.
      Pelatih, ofisial, dan wartawan Indonesia pun ikut diliputi kebahagiaan dengan keberhasilan Eko tersebut. Lifter mungil dengan berat badan 55,55 kg itu (kelas 56) meraih emas dengan total angkatan 284 kg. Dia membuat angkatan 126 kg untuk snatch dan 158 kg untuk clean & jerk.    
      Atlet asal lampung itu mengalahkan peringkat dua dunia asal Vietnam Hong Anh Tuan yang hanya mampu mengoleksi total angkatan 281 kg, 128 kg untuk snatch dan 153 kg untuk clean & jerk. Dengan prestasinya ini, Eko sekaligus memecahkan rekor SEA Games di kelas 56 kg atas nama atlet seniornya Jadi Setiadi yang dibuat di SEA Games XXII tahun 2003.
      Eko bakal mendapat bonus 200 juta dari pemerintah. Dengan bonus tersebut, Eko berkeinginan membangun rumah untuk kedua orang tuanya karena sampai hari ini masih belum memiliki rumah sendiri. Motivasi mulya itulah yang menjadi salah satu kiat suksesnya.         Dia juga ingin memiliki kambing kembali di tanah kelahirannya. Sebelum bergabung dalam pelatnas angkat besi, kesibukannya sehari-hari adalah menggembala kambing.

Dikutip dari Jawa Pos, Edisi Minggu 9Desember 2007, halaman 1&15.

Jawablah pertanyaan berikut!
1. a. Peristiwa apa yang terdapat dalam teks berita itu ?
 b.  Bagaimana peristiwa itu terjadi ?
 c.  Siapa saja yang terlibat dalam berita itu ?
2. Tulislah pokok – pokok  itu menjadi sebuah kalimat.
3. Suntinglah teks berita yang telah kamu buat tersebut !




LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Sekolah
: SMPN 1 FATULEU
Mata Pelajaran
: Bahasa Indonesia
Kelas   /Semester
: VIII/2
Standar Kompetensi
10. Mengemukakan pikiran, perasaan, dan informasi melalui kegiatan diskusi dan protokoler

Kompetensi Dasar
10.1 Menyam­paikan perse­tujuan, sang­gahan, dan penolakan pendapat da­lam diskusi disertai de­ngan bukti atau alasan
Indikator
·   Mampu menyampaikan persetujuan, sanggahan, dan penolakan pendapat dalam diskusi dengan etika yang baik dan argumentatif


I.      Tujuan Pembelajaran
Siswa mampu
1.      Menyampaikan persetujuan dalam diskusi dengan etika yang baik dan  santun.
2.      Menyampaikan sanggahan dan penolakan pendapat dalam diskusi dengan etika yang baik dan argumentatif dengan  santun


Bahan diskusi.
            Secara berkelompok, bacalah teks berikut !
                       
                        Sinema Remaja Tanyangan Televisi Kita
            Setelah sukses A2DC ( Ada Apa Dengan Cinta ) menyedot pemirsa remaja, banyak sineas dan produser melirik pasar baru untuk bisnis hiburannya. Akibatnya, jangan heran jika puluhan sinema remaja setiap pekannya diputar diberabagai stasiun televisi lokal. Semua bercerita tentang remaja. Persoalannya, bagaimana dengan pesan moral yang dibawa dalam sinema – sinema tersebut bagi kehidupan anak sekolah khususnya?
..................................
            ( dikutip dari Buku Bahasa Indonesia SMP kelas VIII, Depdiknas, halaman 138)

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut !

1. Bagaimana pendapat kelompokmu terhadap pendapat yang terdapat dalam teks diatas ?
2. Tulislah pendapat yang sesuai dan pendapat yang tidak sesuai!
3. Tulislah sanggahan yang muncul dan penolakan usul yang muncul dalam diskusi !



LEMBAR KERJA PERSERTA DIDIK
Sekolah
: SMPN 1 Fatuleu
Mata Pelajaran
: Bahasa Indonesia
Kelas   /Semester
: VIII/2
Standar Kompetensi
10. Mengemukakan pikiran, perasaan, dan informasi  
     melalui kegiatan diskusi dan protokoler

Kompetensi Dasar
10.2 Membawakan acara dengan bahasa yang baik dan
        benar serta santun
Indikator
·   Mampu menyimpulkan tata cara protokoler pembawa acara dalam berbagai acara  dengan logis
·   Mampu menunjukkan garis besar susunan acara  dengan benar.
·  Mampu membawakan acara dengan bahasa yang baik dan benar serta santun sesuai dengan konteks acara

I.      Tujuan Pembelajaran
Siswa mampu
1.     menyimpulkan tata cara protokoler pembawa acara dalam berbagai acara  dengan logis
2.     Menunjukkan garis besar susunan acara dengan benar
3.     Membawakan acara dengan bahasa yang baik dan benar serta santun sesuai dengan konteks acara

     
Bacalah susunan acara berikut ini !

            SUSUNAN ACARA PERPISAHAN SISWA KELAS IX
                                    Tahun 2008

1. Pembukaan
                                    2. Pembacaan ayat suci Al Qur’an
                                    3. Laporan ketua panitia
                                    4. Sambutan – sambutan : a. Kesan dan Pesan siswa kelas IX
                                                                             b. Sambutan perwakilan wali murid
                                                                              c. Sambutan Kepala Sekolah
                                    5. Ceramah Pendidikan
                                    6. Hiburan
                                    7. Penutup / Do’a

1.    Pedoman Penskoran sebagai pembawa acara

No
Nama siswa
Aspek yang dinilai
Skor
Jumlah skor
Vokal
Bahasa
Penampilan

























































            Skor :  4 = sangat baik
            Skor    3 = Baik
                        2= Cukup
                        1 = kurang


Kriteria penilaian    skor = skor didapat siswa   X 100
                                Skor maksimal (12)

Sekolah
: SMPN 1 Fatuleu
Mata Pelajaran
: Bahasa Indonesia
Kelas   /Semester
: VIII/2
Standar Kompetensi
11. Memahami ragam wacana tulis dengan membaca ekstensif, membaca intensif, dan membaca nyaring
Kompetensi Dasar
11. 1 Menemu­kan masalah utama dari berbagai beri­ta yang ber­topik sama melalui mem­baca eks­ten­sif

Indikator
·   Mampu mendata masalah-masalah dari tiap-tiap berita
·   Mampu menentukan masalah utama dari tiap-tiap berita
·   Mampu menyimpulkan kesamaan masalah melalui kegiatan membandingkan beberapa berita
Alokasi Waktu
:   4  X  40 menit ( 2 pertemuan)
                                                          
I.      Tujuan Pembelajaran
Siswa mampu
1.mendata masalah-masalah dari tiap-tiap berita
2.Menentukan masalah utama dari tiap-tiap berita dengan logis (berpikir logis)
3.Menyimpulkan kesamaan masalah melalui kegiatan membandingkan beberapa berita (kreatif)

Teks 1
Regulator dari Pemerintah Otomatis
                                Timo konsultan program konversi memastikan informasi yang diberikan penjual regulator salah. Regulator dari pemerintah juga dapat menutup otomatis. Anggota tim konsultan program konversi wilayah Banjarsari, Hendriantoro mengatakan regulator dari pemerintah dapat menutup otomatis saat selang dilepas. Dugaan sementara penjual sengaja melakukan trik untuk membuat warga percaya bahwa produk mereka lebih aman.
                                Pengelola took listrik dan elektronik di jalan Rajiman mengatakan harga regulator dipasarkan hanya berkisar 40.000 – 80.000/unit, atau lebih malah sedikit jika konsumen membeli sekaligus dengan selang. Apabila harga lebih dari Rp. 100.000 dan ditawarkan langsung ke rumah-rumah bisa jadi itu penipuan (11/13). Masyarakat tidak perlu mengganti selang dan regulator hanya demi keamanan. Semua gas elpiji pasti akan keluar dari selang yang dilepas dari regulator, kemudian disulut api, sehingga seolah-olah regulator bocor.

Teks 2

Warga Jadi Korban Pedagang Regulator
                                Beberapa warga banjar sari menjadi korban pedagang regulator yang menyampaikan informasi keliru, di antaranya menyatakan bahwa paket konversi dari pemerintah kurang aman. Warga tersebut membeli regulator dari pedagang tersebut dengan harga 195.000/buah (10/03).
                                Sepak terjang pedangan regulator ini membuat gerah petugas lapangan konversi minyak tanah ke gas elpiji. Dengan alasan demi keamanan, warga disarankan membeli regulator dari pedagang tersebut dengan harga Rp. 215.000 / unit diskon 10% dengan garansi selama 1 tahun. Saat datang ke rumah mereka mengaku sebagai surveyor untuk mengecek kondisi kompor dan tabung gas dari program konversi.
                                Untuk meyakinkan warga, oknum pedagang tersebut membandingkan dua produk melalui demo di hadapan warga. Keunggulan proguk yang ditawarkan regulatornya dapat menutup otomatis jika selang dilepas dari regulator. Sedangkan regulator dari pemerintah, saat selang ditarik gas akan keluar.


Soal :
1.      Tuliskan masalah utama dari kedua berita diatas
2.       Kembangkanlah hal-hal penting tersebut dalam bentuk kalimat (paragraph)
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Sekolah
: SMPN 1 FATULEU
Mata Pelajaran
: Bahasa Indonesia
Kelas   /Semester
: VIII/2
Standar Kompetensi
11. Memahami ragam wacana tulis dengan membaca ekstensif, membaca intensif, dan membaca nyaring
Kompetensi Dasar
11.2 Menemu­kan informasi untuk bahan diskusi mela­lui membaca intensif

Indikator
·   Mampu mendata informasi yang problematik dan atau  kontradiktif dari bacaan
·   Mampu merumuskan masalah dari data yang diperoleh  untuk bahan diskusi

Alokasi Waktu
:   4  X  40 menit ( 2 pertemuan)

                                                          
I.      Tujuan Pembelajaran
Siswa mampu
1.    Mendata informasi yang problematik dan atau  kontradiktif dari bacaan dengan benar
2.    Merumuskan masalah dari data yang diperoleh  untuk bahan diskusi secara logis

Bacalah kutipan buku dibawah ini :

ADU CERDIK BANDAR-POLISI
      Perjudian memang sudah ada sejak lama. Selama itu pula penyakit masyarakat ini sulit dihilangkan. Polisi sebagai aparat penegak hukum pun merasa  kuwalahan untuk memberantas jenis kejahatan yang masuk nomor urutan pertama atensi Kapolda Jatim Irjen Pol Herman Sumawiredja ini.
      Kendati peraturan yang diterapkan cukup tegas, namun bukan berarti para pengusaha perjudian dalam hal ini Bandar, pasrah dan menyerah. Mereka pun beradu kecerdikan dengan polisi untuk melakukan bisnis ini secara diam-diam.
      Penelusuran koran ini pada sejumlah pengepul dan pengecer judi togel yang telah berhasil tertangkap polisi dan telah bebas dari penjara, rata-rata mengaku tidak putus asa kembali menekuni pekerjaan yang sama. Sebut saja Bondet dan Bondan yang ditemui di sekitar Pasar Kebalen, Kecamatan Kedung Kandang, sepekan silam.
      Dua lelaki berusia 30-an tahun ini mengaku sekarang banyak celah membuka bisnis togel yang telah ditutup polisi. “Memang benar hampir semua lini sudah dihadang. Andaikan ada yang bisa buka, paling itu adalah mata-mata polisi yang sengaja diciptakan untuk membongkar jaringan judi yang selama ini memang cukup kuat dan tertutup,” kata Bondet, residivis kasus judi togel saat ditemui di sebuah warung kopi.
      Akibat langkah tegas itu, pria berkepala plontos ini mengatakan, banyak inovasi yang dilakukan untuk bersaing strategi dengan polisi. Di antaranya tidak lagi menggunakan cara-cara konvensional, yakni banyak digunakan sebelum 2005.
      Cara konvensional itu diantaranya menggunakan lembaran kupon dan ada rekapan  (catatan) baik buku atau lembaran kertas serta alat tulis. Selain pada tataran teknis yang mudah terbaca polisi, juga pada tingkatan jaringan yakni antar pengecer, pengepul, dan bandar yang satu dengan yang lainnya saling mengenal.
      Namun sekarang pelaku makin cerdik dan memanfaatkan teknologi komunikasi sebagai pengganti cara konvensional. Misalnya, mereka sudah banyak yang memakai HP, faks, bahkan internet. Begitu juga cara pembayaran yang dilakukan antara mereka jarang dilakukan langsung, namun melalui transferbank dan penerbitan cek.
      Cara itu ditempuh untuk menyulitkan polisi dalam melakukan pembuktian. Hal yang sama juga dilakukan dengan merapikan jaringan dengan menutup diri dengan lainnya. “Sekarang antara pengecer, pengepul, hingga ke Bandar jarang ada yang saling kenal. Semuanya dilakukan secara tertutup dengan menggunakan jasa kurir,” tambahnya.Dengan cara itu, diharapkan polisi tidak bisa masuk ke jaringan inti. Apalagi membekuk si Bandar. Kalau mau jujur, kata Bondet, pengecer dan pengepul adalah orang yang sengaja diciptakan oleh Bandar untuk melindunginya dari aparat keamanan.
      Menambah keterangan Bondet, penjudi lainnya, Bondan yang duduk bersebelahan mengaku perbuatan yang dia lakukan memang salah di mata hukum. Namun, karena himpitan ekonomi, mereka pun tidak patah semangat untuk kembali mengulang pekerjaan yang pernah membawa mereka masuk penjara dan dicap masyarakat sebagai narapidana.
      “Mau kerja apa lagi, wong sekarang mencari pekerjaan susah. Terlebih kami telah berpredikat sebagai narapidana, semakin sulit orang yang mempercayai kami untuk memberikan perkerjaan,” tambahnya.
      Meski mengaku saat itu dia kerap kucing-kucingan dengan petugas, namun dia bisa memahami tugas polisi untuk memberantas perjudian. “Ketika masih di lapangan dia merasa polisi juga manusia yang memiliki jiwa-jiwa kemanusiaan dan kepekaan sosial. Sehingga di lapangan kerap dia temui banyak bentuk-bentuk toleransi-toleransi yang diberikan. Misalnya, jika seorang tukang becak atau pemulung yang telah berusia lanjut terpegok menjadi pengecer judi, ada saja yang diamaafkan dan disuruh meninggalkan lokasi karena masih merasa kasihan.
      Sebagai gantinya, polisi minta informasi nama pengepulnya. Apabila di media massa selama ini banyak memberitakan tersangka judi togel adalah dari kalangan kelas bawah, menurut kacamata Bondan, polisi sudah kepepet lantaran dikejar target perolehan ungkap kasus oleh komandannya. “Jujur saja, anggota yang melakukan penangkapan sebenarnya tidak tega. Sehingga mereka melakukannya dengan terpaksa,” imbuhnya.  

Soal Penilaian
kerjakan secara berkelompok ( 2 anak ) tugas berikut ini :
1. Tulislah pokok pokok dari kutipan buku yang kamu baca diatas!
2. Bacalah hasil kerja kelompok didepas kelas !
3. Berikan komentar secara lisan pada hail kerja kelompok lain.



LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
Sekolah
: SMPN 1 Fatuleu
Mata Pelajaran
: Bahasa Indonesia
Kelas   /Semester
: VIII/2
Standar Kompetensi
: 12. Mengungkapkan informasi dalam bentuk rangkuman,  teks berita, slogan/poster
Kompetensi Dasar
: 12.1 Menulis rangkuman buku ilmu pengetahuan
          Populer
Indikator
  (1)  Mampu menulis pokok – pokok isi buku ilmu pengetahuan populer
  (2)  Mampu merangkai data pokok-pokok buku menjadi rangkuman
  (3)  Mampu menyunting rangkuman

Alokasi Waktu
:   4  X  40 menit ( 2 pertemuan)
                                                          
I.      Tujuan Pembelajaran
Siswa mampu
  1). Menulis pokok – pokok isi buku ilmu pengetahuan populer
2). Merangkai data pokok-pokok buku menjadi rangkuman
3). Menyunting rangkuman


Tugas Rumah :

1). Menulis pokok – pokok isi buku :
      Contoh Buku:
      Judul buku      : Anggaran Belanja Keluarga
      Penulis            : Cuco
      Penerbit           : Gramedia
      Kota Terbit      : Jakarta
      Tahun Terbit    : 1995
      Tebal buku      : 54 halaman

Anggaran belanja keluarga sangat penting dalam kehidupan keluarga. Anggaran belanja keluarga umumnya terdiri dari kegiatan mencatat pendapatan keluarga, membuat daftar pengeluaran setiap bulan, membuat kartu-kartu pos pengeluaran, dan mengisi amplop-amplop pos pengeluaran. Dalam anggaran belanja keluarga hendaklah memasukkan dana cadangan masa suram dan disarankan minimal mencapai 6 kali gaji.
Anggaran belanja keluarga mencakup sasaran jangka pendek dan jangka panjang. Untuk itu diperlukan berbagai pos penyisihan sesuai dengan target yang diinginkan. Susunlah sasaran sesuai dengan prioritas dan kebutuhan, adakanlah simpanan sampai target tercapai, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Jadilah anggota Koperasi Simpan Pinjam yang memiliki tujuan yang sama. Karena anggota dapat menyimpan uangnya, dapat meminjam uang, dan dapat memperoleh nasihat keuangan.
Menutup kebocoran dalam anggaran belanja rumah tangga sangat penting. Untuk itu, lakukanlah pembicaraan sasaran Anda dengan anggota keluarga. Kalau sudah ditentukan jangan sampai belanja di luar perhitungan. Aturlah keuangan Anda seperti perusahaan yang sukses. Sadari bahwa kesuksesan anggaran belanja keluarga adalah kesuksesan Anda sendiri. Cari dan tutuplah kebocoran-kebocaran kecil pengeluaran keuangan yang sia-sia bersama anggota keluarga. Lakukanlah perubahan keuangan sekarang juga. Lepaskan barang-barang yang tidak merupakan kebutuhan pokok (udara, air, pangan, sandang, papan, dan transpot).  Cari hiburan yang murah meriah. Jangan beli barang-barang kecil yang bersifat tak penting. Hemat dan gunakan barang yang bisa dipakai. Hindari merokok, minuman kemasan, dan camilan. Pilih yang murah tapi sehat dan bergizi.
Ada rahasia mengatur keuangan keluarga, baik yang punya hutang maupun yang tidak. Harus punya kemauan keras bebas dari hutang dan bertahan tanpa hutang. Lakukan berbagai penghematan dan menyimpan untuk dana cadangan. Simpan dahulu penghasilan sebelum membelanjakan. Sadari bahwa pinjaman itu menguras uang Anda. Biasakan membayar kontan dan bebas hutang. Tentukan sasaran sebelum belanja lengkap dengan anggarannya.
Mulai menyusun anggaran belanja. Kalau sudah, tahan belanja sebelum lihat anggaran. Hadapi kenyataan yang ada, belanja bulanan tidak pernah persis dengan anggaran, tapi jangan melebihi. Dalam menyusun anggaran diharuskan sudah mempunyai uang cadangan sejumlah satu atau dua kali gaji bulanan. Dana hari suram, tidak boleh diambil kecuali sangat darurat, dan harus segera diisi kembali. Adapun cara mencari dana hari suram meliputi: menyisihkan anggaran untuk hari suram; carilah pekerjaan tambahan atau sambilan; meminjam uang yang tanpa bunga dari famili, sahabat, atau yayasan sosial; meminta bantuan tidak dalam bentuk uang tetapi bentuk pertolongan tindakan.
Mengelola perusahaan sendiri sangat mempengaruhi anggaran belanja keluarga. Untuk itu, jangan mempertaruhkan dana hari suram untuk modal usaha karena keluarga harus terjamin. Modal usaha sebaiknya diambil dari dana simpanan tambahan. Sebaiknya jangan usaha dengan modal pinjaman. Jika tidak punya modal, cobalah bekerja sama dengan teman untuk mendirikan usaha bersama dengan aturan yang jelas. Pisahkan keuangan keluarga dengan keuangan perusahan agar kehidupan keluarga dan perusahaan tidak saling mengganggu. Dalam menjalankan usaha jangan mudah terpikat oleh ide-ide baru yang belum jelas. Suami-istri harus bertindak saling mengontrol dalam menjalankan anggaran belanja rumah tangga dan perusahaan.
  
SOAL :
-          Carilah sebuah buku di Perpustakaan dan tuliskan pokok-pokok dari buku yang kamu baca!
-          Buatlah rangkuman dari buku yang kamu baca di perpustakaan dengan berpatokan pada contoh rangkuman buku di atas!



LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Sekolah
: SMPN
Mata Pelajaran
: Bahasa Indonesia
Kelas   /Semester
: VIII/2
Standar Kompetensi
: 12. Mengungkapkan informasi dalam bentuk rangkuman,  teks berita, slogan/poster
Kompetensi Dasar
: 12.3 Menulis slogan/poster untuk berbagai keperluan dengan pilihan kata dan kalimat yang bervariasi, serta persuasi
Indikator
1).  Mampu menulis slogan / poster sesuai dengan konteks
2).  Mampu menyunting slogan / poster

                                                          
I.      Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat
1). menulis slogan / poster sesuai dengan konteks
2). menyunting slogan / poster yang di buatnya


SOAL :
  1. Soal Penilaian
      Buatlah sebuah slogan dan poster dengan tema tentang kebersihan!


  1. Pedoman penskoran penilaian
NO
Aspek Yang Dinilai
N i l a i
Baik
Sedang
Kurang
Jumlah
1.
Pilihan kata




2
Penulisan kalimat




3
Kesesuaian tema




4
Komposisi gambar ( untuk poster )






Jumlah

Rata – Rata ( Nilai )


Keterangan Nilai :
Baik                 : 86  - 100
Sedang            : 75  - 84
Kurang                        : < 74



LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
Sekolah
: SMPN 1 FATULEU
Mata Pelajaran
: Bahasa Indonesia
Kelas   /Semester
: VIII/2
Standar Kompetensi
: 13. Memahami unsur instrunsik novel remaja ( asli/ terjemahan) yang dibaca
Kompetensi Dasar
: 13.1  Mengidentifikasi karakter tokoh novel remaja ( asli/
          terjemahan) yang dibaca
Indikator
1).Mampu mendata tokoh utama dan sampingan dalam  
    cuplikan novel
2). Mampu mengidentifikasi karakter tokoh disertai dengan  
    bukti/ alasan yang jelas/ logis

Alokasi Waktu
:   4  X  40 menit ( 2 pertemuan)
                                                          
I.      Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran siswa dapat:
1). mendata tokoh utama dan sampingan dalam cuplikan novel
2). mengidentifikasi karakter tokoh disertai dengan bukti/ alasan yang jelas/  logis

Bacalah penggalan novel berikut, jawablah pertanyaan dibawah ini !
Sebenarnya, sejak Sekar remaja bahkan sampai di perguruan tinggi dan kemudian bekerja sebagai guru, ia cukup banyak disukai di dalam pergaulan. Kehadirannya selalu diterima dengan senang hati karena ia memiliki banyak sifat yang menyenangkan. Tetapi di dalam masalah yang teramat peka, yaitu masalah cinta, Sekar mempunyai masalah tersendiri yang tak mungkin dapat diungkapkan dengan kata-kata. Sudah sejak dulu ia selalu bertanya-tanya sendiri mengapa dirinya tidak seperti gadis-gadis lain yang mengalami jatuh cinta beberapa kali dalam kehidupan remajanya. Entah itu cinta monyet entah pula cinta yang bukan pula cinta monyet sekalipun. Betapapun kuatnya daya tarik yang terpancar dari teman-teman lelakinya, hatinya tetap saja tegar tak bergerak. Bahkan tetap demikian meski ia telah menjadi mahasiswi di Yogya. Padahal ada beberapa pemuda yang menaruh hati kepadanya. Dua diantaranya malahan sudah hampir meraih gelar kesarjanannya.
Mula-mula Sekar menyangka kebekuan hati itu diakibatkan tumpukan kehati-hatiannya. Kehati-hatian sebagai hasil internalisasi dari simboknya yang berulang-ulang menekankan kehati-hatian ekstra, khusus untuk diri Sekar.
“Ingat, Nak. Kau itu cantik dan menarik. Menilik asal-usulmu, orang akan memiliki kecenderungan untuk lebih mempermainkan dirimu daripada sungguh-sungguh!” Begitu yang sering diucapkan oleh simboknya. Lebih-lebih apabila memergoki surat di tangan Sekar.
Kini ketika bertemu kembali dengan Joko sesudah lebih tujuh tahun tidak bertemu, tahulah Sekar biang keladi apa yang menyebabkan hatinya begitu beku terhadap daya tarik pemuda-pemuda lain. Dan kenyataan itu sungguh menyakitkan bersamaan dengan munculnya kesadaran bahwa ia jatuh cinta kepada Joko, timbul juga kesadaran lain. Ia hanyalah seekor katak yang merindukan rembulan. Tak lebih dari itu!
Sudah sejak Sekar mulai besar, dirinya terlihat dalam ambiguitas yang tak pernah usai. Ia tahu bahwa dirinya datang dari golongan rakyat kebanyakan. Orang bilang, rakyat kecil. Kelas masyarakat bawah. Bukankah ibunya seorang pembantu rumah tangga yang datangnya ke dalam rumah tangga Ibu Suryokusumo itu karena kemauan sendiri? Karena keinginan orang tuanya untuk memasukkan anak gadisnya yang masih kecil itu supaya masuk ke dalam kehidupan ‘orang-orang terhormat,’ orang –orang yang konon darahnya biru?
Dari Simboknya, Sekar tahu bahwa kakeknya dulu adalah seorang petani. Untuk ukuran masyarakat desa pada waktu itu, kakek Sekar termasuk orang yang berkecukupan. Justru karena itulah Simbok Sekar tidak perlu harus ikut menyangga beban ekonomi keluarga dengan jalan ikut pergi ke sawah atau pun ke ladang. Ambisi kakek Sekar sebagaimana juga ambisi kebanyakan orang-orang desa yang hidupnya sedikit dia atas rata-rata, adalah membawa anak gadisnya terutama yang tercantik, ke lingkungan yang dianggap lebih terhormat. Kalau tidak dapat di suwitokan (mengabdi) ke balik dinding keraton, ya dibalik kaum bangsawan atau priyayi. Entah sebagai abdi dalem, penari, penyanyi atau apa saja asal dapat mengabdi kepada Gusti Ratu. Sukur-sukur kalau ada pangeran atau malah Gusti sendiri yang mau menjadikannya sebagai selir. Pikiran picik orang-orang desa yang berorientasi ke arah keraton itu membawa pengertian bahwa menjadi selir atau bahkan cuma menjadi lelangenan (orang yang disayang dalam arti tertentu) raja, merupakan anugerah yang menaikkan derajat keluarga. Konon akibat cara berpikir yang seperti itu, beberapa puluh tahun lalu jika para pangeran sedang berjalan-jalan dengan kudanya ke pelosok-pelosok kampung, mereka yang mempunyai anak gadis yang sedikit manis saja, selalu berusaha ‘memajang’ si gadis. Entah dengan cara pura-pura sibuk menyiram tanaman di halaman depan atau momong adik-adiknya. Tentu saja cara mereka memajang itu tidak tampak menyolok namun para pangeran atau bangsawan muda itu mengetahuinya. Mereka sendiri pun tidak hanya mencari angin saja di atas kudanya itu sebab mata mereka seringkali melirik ke kiri atau ke kanan. Dan kalau kebetulan ada yang menarik hatinya, pastilah beberapa hari kemudian rumah si gadis itu akan kedatangan utusan untuk mematangkan ‘cinta’ kilat itu.
Memang bagi mereka yang memiliki wawasan lebih luas, keadaan itu terasa menoreh perasaan. Norma-norma moral seperti terabaikan. Dan nilai-nilai keindahan tersingkirkan. Bahkan martabat seorang wanita seperti tercampakkan. Nilai atau harga seorang wanita akan menjadi naik apabila tersentuh, apabila jika disukai oleh pangeran-pangeran dari balik dinding keraton itu. Apalagi kalau pangeran itu seorang putra mahkota.
Kakek Sekar pun memiliki ambisi semacam itu. Ya, hanya semacam itu sebab dorongan utamanya bukan karena ingin melihat anak gadisnya berkulit putih bersih itu menjadi selir seorang pangeran melainkan karena ingin melihat si gadis itu menjadi lebih ‘beradab’. Tahu sopan santun, tahu aturan dan semacam itu. Beruntung bahwa Simbok Sekar yang pada waktu itu masih sebagai gadis kecil, diterima bangsawan tinggi kerabat keraton yang memiliki sikap hidup yang bersih. Gadis desa berkulit bersih berambut hitam tebal itu tidak pernah ‘dipakainya’ melainkan diberikannya kepada anak gadisnya untuk dijadikan pelayan pribadinya. Ketika gadis itu menikah, Simbok Sekar dibawanya. Begitulah simbok Sekar menjadi bagian dari kehidupan Ibu Suryokusumo hingga kini, setelah keduanya sama-sama menjadi tua.
Dengan demikian, Sekar pun ikut terbawa masuk di dalam lingkup kehidupan Ibu Suryokusumo. Hanya bedanya, kalau simboknya dulu hanya belajar membaca, menulis, dan meraih ilmu ‘peradaban’, Sekar yang hidup di alam kemerdekaan itu mendapat kesempatan yang lebih jauh dan luas di bidang pendidikan. Tetapi meskipun demikian asal-usul dirinya sebagai seorang anak pelayan, masih saja melekat pada dirinya. Seolah sebuah benda yang terlontar jauh tetapi talinya tak terlepas dari tonggaknya!                    
                                                                              
2.  Jawablah pertanyaan berikut berdasarkan penggalan novel yang telah dibacakan!
aSebutkan pokok-pokok persoalan yang dibahas dalam penggalan novel yang dibacakan!           
   1) .................................................................................................................................................
2) ...................................................................................................................................................
3) ..................................................................................................................................................
4) ...................................................................................................................................................

b.  Sebutkan tokoh dan karakternya dalam penggalan novel yang dibacakan!
1) ......................................................................................................................................................
2) ....................................................................................................................................................
3) ....................................................................................................................................................
4) ......................................................................................................................................................

c.  Tentukan amanat penggalan novel yang dibacakan!
1) ...........................................................................................................................................
2) ...................................................................................................................................................
3) .......................................................................................................................................

d.  Tentukan sikap dan tingkah laku yang layak dicontoh dalam penggalan novel yang dibacakan!
.......................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................

e.     Tentukan sikap dan tingkah laku yang tidak layak dicontoh dalam penggalan novel yang dibacakan !
......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................




LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Sekolah
: SMPN 1 FATULEU
Mata Pelajaran
: Bahasa Indonesia
Kelas   /Semester
: VIII/2
Standar Kompetensi
: 13. Memahami unsur instrinsik novel remaja ( asli/ terjemahan) yang dibaca
Kompetensi Dasar
: 13.2 Menjelaskan tema dan latar  novel remaja yang dibaca
Indikator
1).Mampu menyimpulkan tema cuplikan novel
2). Mampu mengidentifikasi latar yang ada dalam cuplikan  
     novel
                                                          
I.      Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajara siswa :
1). Mampu menyimpulkan tema cuplikan novel
2). Mampu mengidentifikasi latar yang ada dalam cuplikan novel

Bacalah penggalan novel berikut, jawablah pertanyaan dibawah ini !
ULANG TAHUN PALING BURUK
(Harry Potter 2, J. K. Rowling)

Bukan untuk pertama kalinya pertengkaran meledak di meja makan rumah Privet Drive nomor 4. Sebelumnya Mr. Vernon Dursley telah terbangun pagi-pagi buta oleh bunyi uhu-uhu keras dari kamar keponakannya, Herry.
“Untuk ketiga kalinya minggu ini!” ruangannya. “Kalau kau tidak bisa mengontrol burung hantu itu, dia harus pergi!”
Harry mencoba sekali lagi, untuk menjelaskan.
      “ Dia bosan,” katanya. “ Dia biar beterbangan di luar. Kalau aku boleh melepasnya di malam hari …”
      “ Apa aku kelihatan bodoh?” kata paman Vernon geram, seserpih telor goreng bengantung pada kumisnya yang lebat. “ Aku tahu apa yang akan terjadi kalau burung hantu itu dibiarkan lepas.”
      Dia bertukar pandang geram dengan istrinya Petunia.
      Harry mencoba berargumentasi, tetapi kata-katanya tenggelam oleh sendawa Dubley yang keras dan panjang. Debley adalah anak Mr dan Mrs Dursley.
      “ Aku mau tambah daging asap.”
      “ Masih banyak di wajan, Manis,” jawab Bibi Petunia, matanya terharu menatap anak lakli-lakinya yang super gemuk. “ Kami harus memberimu makanan banyak- banyak lagi selagi ada kesempatan… aku tak senang mendengar tentang makanan di sekolahmu …”
      “ Omong kosong, Petunia, aku tak pernah kelaparan waktu aku di Smeltangs,” kata Paman Vernon memprotes.  “Dudley mendapat cukup makanan. Ya kan Nak?”
      Dudley, yang luar biasa gemuknya sampai pantatnya melimpak ke kiri ke kanan kursi dapur, menyeringai dan menoleh kepada Harry.
      “ Ambilkan wajannya.”
      “ Kau lupa kata sihirnya, “ kata Harry jengkel.
      Dampak kalimat sederhana pada keluarga itu sungguh luar biasa. Dudley tersedak dan terjatuh dari kursinya keras sekali sampai menggetarkan seluruh dapur. Mrs Dursley menjerit dan menutup mulutnya. Mr Dursley melompat bangun urat-urat berdenyutan di pelipisnya.
      “Maksudku kata  ‘tolong’!” kata Harry cepat-cepat. “ Aku tidak bermaksud ...”
      “ Bukankah sudah kularang,” Gelegar pamannya dari seberang meja,  “Mengucapkan kata  ‘s’  itu  di dalam rumah kita?”
      “Tapi aku …”
      “ Berani-beraninya kau mengancam dudley!” raung Paman Vernon menggebrak meja dengan tinjunya.
      “Aku Cuma ..”
      “ Kuperingatkan kau!  Aku tak mengizinkan keabnormalanmu disebut-serbut di bawah atap rumah ini!”
Harry bergantian memandang wajah keunguan pamannya dan wajah pucat bibinya, yang sedang berusaha membantu Dudley bangun.
      “ Baiklah,” kata Harry,  “baiklah …”
      Paman Vernon duduk kembali, tersengal seperti badak bercula satu yang kehabisan napas. Dia memandang Harry lewat sudut  matanya yang kecil tajam.
      Sejak Harry pulang untuk liburan musim panas, Paman Vernon memperlakukannya seperti bom yang bisa meledak setiap waktu, karena Harry bukan anak biasa. Sebetulnya, dia memang sama sekali bukan anak biasa.
      Harry Potter adalah penyihir yang baru melewatkan tahun pertamanya di sekolah sihir Hogwarts. Dan jika keluarga Dursley tidak senang menerimanya selama liburan, itu bukan apa-apa di banding perasaan Harry.
      Harry merasa sangat rindu pada Hogwarts sehingga rasanya dia sakit perut terus-menerus. Dia merindukan kastilnya, dengan lorong-lorong rahasia dan hantu-hantunya, pelajaran-pelajaran (Walaupun mungkin tidak merindukan Snape, guru pelajaran ramuannya), surat-surat yang di bawa oleh burung-burung hantu, makan bersama di Aula Besar, tidur di tempat tidurnya di menara asrama, mengunjungi si pengawas binatang liar, Hagrid, di pondokannya di dekat Hutan Terlarang, dan terutama Quidditch, olahraga paling populer di dunia sihir (enam tiang gawang tinggi, empat bola terbang, empat belas pemain di atas sapu terbang)
      Semua buku pelajaran Harry, tongkat, jubah, kuali, dan saou top Nimbus Dua Ribunya dikunci dalam lemari bawah tangga oleh paman Vernon begitu Harry tiba di rumah. Apa pedulinya keluarga Dursley kalau Harry kehilangan tempat di tim Quidditch asramanya karena dia tidak berlatih selama musim panas? Apa urusannya bagi keluarga Dursley jika Harry kembali ke sekolah tanpa mengerjakan PR-PR-nya? Keluarga Dursley termasuk yang oleh para penyihir disebut Muggle (tak memiliki setetes pun darah penyihir di nadi mereka) dan bagi mereka memiliki penyihir dalam keluarga adalah aib yang sangat memalukan. Paman Vernon bahkan telah menggembok burung hantu Herry, Hedwig, di dalam sangkarnya, untuk mencegahnya membawa surat-surat kepada siapa pun di dunia sihir.
………………………………................................................................................…………………………


a.        Siapakah tokoh dalam cerita tersebut?
b.        Bagaimana watak tokoh tersebut?
c.        Apasajakah pokok-pokok ceritanya?
d.        Rumusakanlah tema cerita berdasarkan pokok-pokok cerita tersebut!
e.        Dimanakah  dan kapankah cerita itu terjadi? Apa buktinya?



LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Sekolah
: SMPN 1 FATULEU
Mata Pelajaran
: Bahasa Indonesia
Kelas   /Semester
: VIII/2
Standar Kompetensi
: 13. Memahami unsur instrunsik novel remaja ( asli/ terjemahan) yang dibaca
Kompetensi Dasar
: 13.3 Mendiskripsikan alur  novel remaja yang dibaca

Indikator
1).Mampu mendata tahap alur cerita
2). Mampu menentukan alur  disertai dengan bukti/ diskripsi  
    yang jelas/ logis

                                                          
I.      Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran siswa dapat:
1). mendata tahap-tahap  alur cerita
2). menentukan alur  disertai dengan bukti/ diskripsi yang jelas/ logis

        AKHIR SEMESTER
MARY-LOU melihat lemari kecil di dekatnya. Ia tahu apa isinya. Bola, raket, sepatu rusak….pokoknya benda-benda yang sudah tak dipakai tapi pemiliknya merasa sayang untuk membuangnya. Mungkin sepatu Gwendoline ada di situ! Hati-hati ia membuka pintu lemari kecil tersebut, takut kalau-kalau ada labah-labah atau binatang kecil lain keluar.
Diperiksanya berbagai benda rongsokan di dalamnya. Dengan takut ia memindah-mindahkan barang-barang itu satu per satu. Ditariknya sebuah raket, dan sebuah benda terjatuh dengan suara keras. Mary-Lou membeku seketika. Adakah orang yang mendengar suara itu? Ia menahan napas dengan badan gemetar. Tidak, agaknya tak ada. Ia mulai mencari-cari lagi.
Dan ditemukannya sepatu Gwendoline! Ditemukannya botol dengan tinta ungu. Itulah yang jatuh dengan suara keras tadi. Mary-Lou memperhatikan botol tinta itu, dan ia tahu digunakan untuk apa benda tersebut oleh Gwendoline. Diperhatikannya sepatunya – dan di sepatu yang sebelah kanan terlihat bekas tinta ungu. Nyata sekali!
Dengan tangan gemetar Mary-Lou melihat nama yang tertulis di dalam sepatu itu. Untuk meyakinkan diri. Ya, di situ tertulis denagn tulisan rapi Nona Winters: Gwendoline Lacey.
“Jadi betul-betul Gwendoline!”piker Mary-Lou.
“Aku memang telah yakin bahwa bukan Darrell yang berbuat. Akau akan segera membangunkan anak-anak….akan kuceritakan sekarang juga. Ah, lebih baik jangan. Mungkin Katherine akan marah aku keluyuran malam-malam begini.”
Mary-Lou mengambil botol dan sepatu itu. Dipadamkannya lampu kamar. Ia berdiri dalam kegelapan. Tetapi apakah dia takut? Sedikitpun tidak. Tak sekali pun ia memikirkan kegelapan di sekelilingnya. Pikirannya dipenuhi oleh penemuannya yang begitu berarti. Ia telah membuktikan bahwa bukan Darrell yang melakukan perbuatan itu. Darrell tidak bersalah!
Mary-Lou bangun paling pagi. Ia langsung pergi ke tempat Katherine. Diguncangnya ketua kelasnya itu sehingga terbangun. “Bangun!” serunya. “Ada sesuatu yang sangat penting yang harus kukatakan padamu. Bangunkan yang lain!”
Yang lain terbangun juga oleh keributan Mary-Lou. Mereka duduk di tempat tidur, mengusap-usap mata masing-masing. Mary-Lou berdiri menghadap semua tempat tidur, dan ia angkat sepatu Gwendoline dengan gaya penuh arti.
“Lihat! Telah kutemukan sepatu yang betul-betul terkena tinta. Dan kutemukan pula satu botol tinta ungu. Lihat ini? Anak yang telah menghancurkan pulpenku menyembunyikan sepatunya dan mengoles sepatu Darrel dengan tinta ungu ini. Dengan demikian kalian semua menuduh Darrel berbuat.”
“Tetapi sepatu siapa itu?” tanya Katherine heran. “Dan kau temukan di mana?”
“Malam tadi aku pergi ke bawah, dan menyelidiki di tempat penyimpanan barang-barang yang tak terpakai,”kata Mary-Lou bangga. Semua semakin heran. Mary-Lou berani turun dalam kegelapan? Semua tahu bahwa Mary-Lou sangat takut di kegelapan.
“Kutemukan sepatu dan botol tinta ini di dalam lemari kecil di tempat itu,”kata Mary-Lou. “Dan apakah kalian ingin mengetahui sepatu siapakah ini? Aku tak akan mengatakannya pada kalian. Tidak. Lihat saja ke seisi kamar ini. Dan kalian bisa melihat dari gerak-gerik mukanya, nama siapa yang tertulis di dalam sepatu ini!”
Memang benar. Muka Gwendoline merah padam oleh rasa marah dan rasa ketakutan. Dengan gusar dipelototinya Mary-Lou. Wah, jadinya dirinya tertangkap juga. Mengapa tidak dibuangnya saja botol dan sepatu itu ke laut!
“Gwendoline!” bisik anak-anak itu. Mereka memandang dengan rasa marah dan jijik pada anak yang kini wajahnya merah padam itu. Dan kali ini Gwendoline tidak berusaha untuk menyangkal. Ia merebahkan badan kembali ke tempat tidur, menyembunyikan mukanya di bantal.
Katherine memeriksa sepatu dan botol itu. Kemudian ia mendekati Darrel, mengulurkan tangan minta maaf.
“Darrel, aku minta maaf karena telah berpikir bahwa kaulah yang berbuat,”katanya. “Sesungguhnya aku tak meragukan kejujuranmu, tapi aku harus mempunyai bukti nyata untuk itu.”
“Oh, tak apa. Lupakanlah ,”kata Darrel dengan wajah berseri-seri. “Memang aku sangat menderita karena sikap kalian, tetapi aku ternyata dapat mengandalkan dua orang sahabat yang tak pernah meragukan aku….Sally dan Mary-Lou. Aku masih beruntung. Gwendoline tak akan punya sahabat seperti keduanya.”
Satu persatu anak-anak di kamar itu minta maaf pada Darrel. Alicia agak kaku sikapnya, sebab ia betul-betul malu akan kata-kata keras yang diucapkannya dulu itu. Namun memang begitulah sifat Alicia. Selalu keras dan tajam. Ia harus mendapat banyak pelajaran sebelum bisa menguasai sifat kekerasannya itu dan memperoleh pengertian dari orang-orang di dekatnya.
“Aku ingin bersahabat denganmu lagi,”kata Alicia kikuk. “Bergabunglah dengan Betty dan aku seperti dulu.”
“Terima kasih,”kata Darrel, dan ia menoleh pada wajah kecil penuh rasa setia, Sally, di sampingnya “Tapi kalau kau tak keberatan aku lebih suka bersahabat dengan Mary-Lou dan Sally saja. Aku sering memperlakukan meraka buruk, tetapi ternyata mereka malah membelaku pada saat aku mendapat kesulitan. Kukira merekalah sahabat-sahabat sejatiku.”
“Oh, terima kasih, Darrell!” kata Mery-Lou dengan wajah bahagia.
Sally tak berkata apa-apa. Tetapi Darrel merasakan sebuah cubitan lembut di lengannya. Darrel berpaling pada Sally dan tersenyum. Ia juga merasa sangat bahagia kini. Segalanya telah selesai dan keadaan pasti akan baik terus sampai akhir semester. Bagus.
Ia melihat Gwendoline tengkurap di tempat tidurnya, menangis. Dalam kebahagiaannya, Darrel bahkan tak bisa melihat musuhnya bersedih. Didekatinya Gwendoline, dan diguncangkannya punggung anak itu perlahan.
“Gwendoline,”katanya, “aku tak akan mengatakan peristiwa ini pada siapapun. Dan teman-teman di kamar ini juga akan berbuat yang sama, bila kuminta. Tapi kau harus membelikan pulpen baru bagi Mary-Lou. Pulpen yang sama indahnya, sama bagusnya dengan pulpen yang kauhancurkan. Bagaimana?”
“Baiklah,” kata Gwendoline lemas, hamper tak terdengar. “Aku akan membelikannya.”
Hanya itulah  yang bisa dikatakan Gwendoline. Ia bahkan tak bisa berkata bahwa ia menyesal. Ia bahkan tak bisa berkata minta maaf ketika akhirnya ia memberi Mary-Lou sebuah pulpen baru dan sangat bagus.


Setelah mendengarkan pembacaan kutipan novel, bentuklah kelompok untuk mengerjakan tugas-tugas berikut ini!
No
Indikator
Jawaban
1
Peristiwa yang menunjukkan bagian awal cerita yaitu ....


2
Bagian yang menunjukkan konflik cerita yaitu ....


3
Bagian yang menunjukkan klimak cerita yaitu .....



4.Tuliskan  garis besar  rangkaian  cerita penggalan di atas di bawah ini mulai dari bagian pengenalan sampai penyelesaian!


 






5.Berdasarkan garis besar rangkaian  peristiwa, alur cerita dikembangkan adalah .............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................



LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Sekolah
: SMPN 1 FATULEU
Mata Pelajaran
: Bahasa Indonesia
Kelas   /Semester
: VIII/2
Standar Kompetensi
: 14. Mengapresiasi kutipan  novel remaja ( asli/ terjemahan) melalui kegiatan membaca
Kompetensi Dasar
: 14.1 Mengomentari kutipan  novel remaja yang dibaca

Indikator
1).Mampu mendata masalah – masalah yang yang perlu  
    dikomentari
2). Mampu Mengomentari kutipan  novel dengan alasan 
     yang logis
                                                          
 I.     Tujuan Pembelajaran
 Melalui kegiatan pembelajaran diharapkan siswa:
     1).Mampu mendata masalah – masalah yang perlu dikomentari dari membaca kutipan 
          novel remaja.
2). Mampu Mengomentari kutipan  novel dengan alasan yang logis

Bacalah kutipan novel berikut , kemudian jawablah pertanyaannya!

Pada hari Rabu, sewaktu pelajaran aritmatika, aku mendengar suara burung mencicit. Kebanyakan anak lain juga mendengarnya dan demikian pula Pak Benedict.  Aku tahu karena ia mengangkat wajahnya. Aku kembali menekuni soal, tetapi sejenak kemudian aku mendengar suara itu lagi. Ciiit.
Sesudah bunyi ciiit yang kedua,  Pak Benedict bangkit dan membuka jendela. Dijulurkannya kepalanya dan memandang berkeliling. Pada saat itulah terdengar tiga suara ciiit lagi dari dalam kelas. Pak Benedict kembali ke mejanya dan berdiri dengan tangan di punggungnya. Ciiit, aku memandang Nancy. Aku yakin ia yang bersuara mencicit. Tetapi ia tak memandangku atau mengatakan apa pun.  Pak Benedict duduk dan mengetuk-ngetukkan jemarinya ke meja. Tidak lama kemudian kelas kami berubah menjadi seperti pasar burung. Setiap detik terdengan suara ciiit. Susah sekali menahan diri untuk tidak tertawa. Sewaktu Nancy menendang kakiku di bawah mejaku aku tahu giliranku tiba.Aku menunduk dan menghapus salah satu jawabanku. Sambil menghapus bekas hapusan, aku bilang ciiit. Pada saat Pak Benedict memandang ke arahku, suara cicit datang dari arah lain. Kupikir itu suara Philip Leroy. Kami terus menanti Pak Benedict mengatakan sesuatu, tetapi ternyata di diam saja.
Ketika kami tiba keesokan harinya, susunan meja kami sudah berubah, menjadi berbentuk huruf U. Di tiap meja dilekatkan kartu bernama masing-masing. Di salah satu sisiku duduk Freddy Barnett, yang sama sekali tak kusukai. Aku tahu ia tukang bikin ribut karena aku pernah melihatnya beraksi pada hari pertama masuk sekolah. Waktu itu ia berdiri di belakang Jay Hassler, dan pada saat Jay hendak duduk, Freddy menarik bangkunya sehingga Jay jatuh terduduk. Aku benci pada anak-anak yang melakukan itu! Aku harus berhati-hatri agar tidak terjebak Si Udang itu. Itulah panggilan kami untuknya, karena pada hari pertama kali masuk sekolah kulitnya merah sekali terbakar matahari.
Tetapi di sisi satu lagi malahan lebih parah.Aku duduk di sebelah Laura Danker! Aku bahkan tak berani memandang ke arahnya. Nancy memperingatkan aku bahwa nama jelek Laura  bisa menular. Yah, aku tidak usah khawatir karena Laura juga tidak memandang ke arahku.  Ia memandang lurus ke depan. Tentu saja, keempat anggota PRC terpisah-pisah. Tapi Nancy beruntung duduk di sebelah Philip Leroy!
Tak ada suara mencicit lagi. Pak Benedict mengingatkan kami agar bersiap-siap menghadapi ulangan IPS keesokan harinya. Siang harinya kami berolah raga. Murid-murid laki-laki bermain basket dengan Pak Benedict. Kami yang perempuan ditinggal bersama guru senam, Bu Abbott, yang menyuruh kami berbaris sesuai dengan besar tubuh kami. Aku nomor tiga dari depan. Janie nomor satu. Laura Danker paling belakang. Gretchen dan Nancy berdiri di tengah. Sesudah berbaris, Bu Abbott berbicara tentang sikap tubuh dan betapa pentingnyaberdiri tegak lurus. ”Tidak peduli petapapun jangkungnya kalian, kalian tidak boleh berdiri bungkuk, karena tinggi badan karunia Tuhan,” kata Bu Abbott seraya berdiri tegak dan menarik napas panjang. Tingginya mungkin 180 sentimeter. Janie dan aku saling pandang dan tertawa  cekikikan. Kami tidak mempunyai karunia itu.
Kemudian Bu Abbott memberitahukan bahwa karena kami sudah kelas enam dan sudah besar , akan ada satu mata pelajaran khusus untuk anak-anak perempuan. Hanya itulah yang ia katakan, tetapi aku sudah bisa menebak maksudnya.Mengapa sih kita harus menanti sampai kelas enam baru diberi tahu trentang segala hal.
Malam itu aku belajar sungguh-sungguh. Aku membaca dua baba pertama buku IPS sebanyak empat kali. Sesudahnya aku duduk di lantai dan melakukan latihanku. “Harus-harus-harus-tambah besar!” Aku melakukannya 35 kali kemudian naik ke tempat tidur.
Adakah Kau di situ, Tuhan? Ini aku, Margaret. Aku baru sja melakukan latihan supaya tumbuh besar. Sudahkah Kau memikirkan itu Tuhan? Maksudku, tentang pertumbuhan badanku. Aku sudah punya beha sekarang. Aku pingin agar memang ada yang harus ditutupi dengan beha. Tapi tentu saja, kalau menurutMu belum siap, aku juga akan maklum kok. Besok ada ulangan. Tolonglah agar aku mendapat nilai bagus, ya Tuhan. Aku inginKau merasa bangga akan diriku. Terima kasih.
Keesokan harinya Pak Benedict mebagikan kertas ulangan sendiri. Pertanyaan-pertanyaan sudah tertulis di papan tulis. Disuruhnya kami bekerja begitu memperoleh kertas. Freddy si Udang mencolek aku dan berbisik, ”Jangan pakai nama”. ”Apa maksudmu jangan pakai nama?” bisikku kembali. Freddy berbisik,”tidak akan ada yang pakai nama di kertas ulangan. Dengan begitu Pak Benedict tidsk sksn tshu kertas masing-masing anak. Mengerti?”
Aku mengerti tapi aku sebal mendengarnya. Soalnya empat kali sudah aku menghafalkan buku IPS itu. Tapi kalau yang lain tuidak mencantumkan nama, aku juga tidak mau. Hanya saja aku merasa rugi  sekali karena Pak Benedict tidak akan tahu betapa kerasnya aku belajar.
Dalam waktu lima belas menit aku sudah menjawab semua pertanyaan. Pak Benedict meminta Janie mengumpulkan kertas ulangan. Aku tak bisa membayangkan apa yang akan dilakukan kalau dilihatnya tak ada anak yang mencantumkan nama di kertas ulangan. Kurasa dia akan marah, tetapi tidak akan membuat apa-apa selain menyetrap kami sesudah jam pelajaran. Tidak mungkin kami semua dikeluarkan bukan?
Hari Jumat pagi, waktu memasuki kelas, kami lihat kertas ulangan kami di atas meja. Setiap kertas sudah diberi nama pemiliknya. Aku dapat 98. Wuih, senang sekali. Freddy sebaliknya. Nilainya 53! Pak Benedict tidak menyinggung sekali pun tentang kertas ulangan yang tidak diberi nama itu. Ia hanya berdiri sambil tersenyum. ”Selamat pagi anak-anak”’ katanya tanpa mendeham-deham lagi. Kupikir ia tahu bahwa ia sudah menang.
Siang harinya, Pak Benedict kembali mengingatkan tentang proyek pribadi kami. Dimintanya agar kami tidak menunda sampai detik terakhir. Akhir pekan depan, kami sudah harus tahu topik apa yang akan kami pilih dan mulai mencatatnya di notes.
...................
                        Dikutip dari novel remaja dengan judul: Are You There God? It`s Me Margaret (Tuhan Ini Aku Margaret) karya Yudy Blume, Penerbit Gramedia, Jakarta, tahun 2003, halaman 60-65.


Jawablah pertanyaan dibawah ini !
  1. Apakah tema novel diatas?
  2. Kemukakan kelebihan novel tersebut dengan alasan yang logis?
  3. Kemukakan kelemahan  novel tersebut dengan alas an yang logis!
  4. Apakah pendapatmu tentang isi novel tersebut?
  5. Bagaimana jika sebagai tokoh utama dalam novel tersebut? Jelaskan!



LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Sekolah
: SMPN 1 FATULEU
Mata Pelajaran
: Bahasa Indonesia
Kelas   /Semester
: VIII/2
Standar Kompetensi
: 14. Mengapresiasi kutipan  novel remaja ( asli/ terjemahan) melalui kegiatan membaca
Kompetensi Dasar
: 14.2 Menanggapi hal yang menarik dari kutipan novel remaja ( asli atau terjemahan )
Indikator
1).Mampu mengungkapkan hal yang menarik dari novel  yang dibaca dengan alasan yang logis
2). Mampu menanggapi komentar teman tentang novel dengan bahasa yang santun.

                                                          
I.      Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran siswa diharapkan:
1).Mampu mengungkapkan hal yang menarik dari novel yang dibaca dengan alasan
     yang logis
2). Mampu menanggapi komentar teman tentang novel dengan bahasa yang santun.

Bacalah kuitpan novel berikut kemudian jawablah pertanyaannya!


AKHIR SEMESTER
MARY-LOU melihat lemari kecil di dekatnya. Ia tahu apa isinya. Bola, raket, sepatu rusak….pokoknya benda-benda yang sudah tak dipakai tapi pemiliknya merasa sayang untuk membuangnya. Mungkin sepatu Gwendoline ada di situ! Hati-hati ia membuka pintu lemari kecil tersebut, takut kalau-kalau ada labah-labah atau binatang kecil lain keluar.
Diperiksanya berbagai benda rongsokan di dalamnya. Dengan takut ia memindah-mindahkan barang-barang itu satu per satu. Ditariknya sebuah raket, dan sebuah benda terjatuh dengan suara keras. Mary-Lou membeku seketika. Adakah orang yang mendengar suara itu? Ia menahan napas dengan badan gemetar. Tidak, agaknya tak ada. Ia mulai mencari-cari lagi.
Dan ditemukannya sepatu Gwendoline! Ditemukannya botol dengan tinta ungu. Itulah yang jatuh dengan suara keras tadi. Mary-Lou memperhatikan botol tinta itu, dan ia tahu digunakan untuk apa benda tersebut oleh Gwendoline. Diperhatikannya sepatunya – dan di sepatu yang sebelah kanan terlihat bekas tinta ungu. Nyata sekali!
Dengan tangan gemetar Mary-Lou melihat nama yang tertulis di dalam sepatu itu. Untuk meyakinkan diri. Ya, di situ tertulis denagn tulisan rapi Nona Winters: Gwendoline Lacey.
“Jadi betul-betul Gwendoline!”piker Mary-Lou.
“Aku memang telah yakin bahwa bukan Darrell yang berbuat. Akau akan segera membangunkan anak-anak….akan kuceritakan sekarang juga. Ah, lebih baik jangan. Mungkin Katherine akan marah aku keluyuran malam-malam begini.”
Mary-Lou mengambil botol dan sepatu itu. Dipadamkannya lampu kamar. Ia berdiri dalam kegelapan. Tetapi apakah dia takut? Sedikitpun tidak. Tak sekali pun ia memikirkan kegelapan di sekelilingnya. Pikirannya dipenuhi oleh penemuannya yang begitu berarti. Ia telah membuktikan bahwa bukan Darrell yang melakukan perbuatan itu. Darrell tidak bersalah!
Mary-Lou bangun paling pagi. Ia langsung pergi ke tempat Katherine. Diguncangnya ketua kelasnya itu sehingga terbangun. “Bangun!” serunya. “Ada sesuatu yang sangat penting yang harus kukatakan padamu. Bangunkan yang lain!”
Yang lain terbangun juga oleh keributan Mary-Lou. Mereka duduk di tempat tidur, mengusap-usap mata masing-masing. Mary-Lou berdiri menghadap semua tempat tidur, dan ia angkat sepatu Gwendoline dengan gaya penuh arti.
“Lihat! Telah kutemukan sepatu yang betul-betul terkena tinta. Dan kutemukan pula satu botol tinta ungu. Lihat ini? Anak yang telah menghancurkan pulpenku menyembunyikan sepatunya dan mengoles sepatu Darrel dengan tinta ungu ini. Dengan demikian kalian semua menuduh Darrel berbuat.”
“Tetapi sepatu siapa itu?” tanya Katherine heran. “Dan kau temukan di mana?”
“Malam tadi aku pergi ke bawah, dan menyelidiki di tempat penyimpanan barang-barang yang tak terpakai,”kata Mary-Lou bangga. Semua semakin heran. Mary-Lou berani turun dalam kegelapan? Semua tahu bahwa Mary-Lou sangat takut di kegelapan.
“Kutemukan sepatu dan botol tinta ini di dalam lemari kecil di tempat itu,”kata Mary-Lou. “Dan apakah kalian ingin mengetahui sepatu siapakah ini? Aku tak akan mengatakannya pada kalian. Tidak. Lihat saja ke seisi kamar ini. Dan kalian bisa melihat dari gerak-gerik mukanya, nama siapa yang tertulis di dalam sepatu ini!”
Memang benar. Muka Gwendoline merah padam oleh rasa marah dan rasa ketakutan. Dengan gusar dipelototinya Mary-Lou. Wah, jadinya dirinya tertangkap juga. Mengapa tidak dibuangnya saja botol dan sepatu itu ke laut!
“Gwendoline!” bisik anak-anak itu. Mereka memandang dengan rasa marah dan jijik pada anak yang kini wajahnya merah padam itu. Dan kali ini Gwendoline tidak berusaha untuk menyangkal. Ia merebahkan badan kembali ke tempat tidur, menyembunyikan mukanya di bantal.
Katherine memeriksa sepatu dan botol itu. Kemudian ia mendekati Darrel, mengulurkan tangan minta maaf.
“Darrel, aku minta maaf karena telah berpikir bahwa kaulah yang berbuat,”katanya. “Sesungguhnya aku tak meragukan kejujuranmu, tapi aku harus mempunyai bukti nyata untuk itu.”
“Oh, tak apa. Lupakanlah ,”kata Darrel dengan wajah berseri-seri. “Memang aku sangat menderita karena sikap kalian, tetapi aku ternyata dapat mengandalkan dua orang sahabat yang tak pernah meragukan aku….Sally dan Mary-Lou. Aku masih beruntung. Gwendoline tak akan punya sahabat seperti keduanya.”
Satu persatu anak-anak di kamar itu minta maaf pada Darrel. Alicia agak kaku sikapnya, sebab ia betul-betul malu akan kata-kata keras yang diucapkannya dulu itu. Namun memang begitulah sifat Alicia. Selalu keras dan tajam. Ia harus mendapat banyak pelajaran sebelum bisa menguasai sifat kekerasannya itu dan memperoleh pengertian dari orang-orang di dekatnya.
“Aku ingin bersahabat denganmu lagi,”kata Alicia kikuk. “Bergabunglah dengan Betty dan aku seperti dulu.”
“Terima kasih,”kata Darrel, dan ia menoleh pada wajah kecil penuh rasa setia, Sally, di sampingnya “Tapi kalau kau tak keberatan aku lebih suka bersahabat dengan Mary-Lou dan Sally saja. Aku sering memperlakukan meraka buruk, tetapi ternyata mereka malah membelaku pada saat aku mendapat kesulitan. Kukira merekalah sahabat-sahabat sejatiku.”
“Oh, terima kasih, Darrell!” kata Mery-Lou dengan wajah bahagia.
Sally tak berkata apa-apa. Tetapi Darrel merasakan sebuah cubitan lembut di lengannya. Darrel berpaling pada Sally dan tersenyum. Ia juga merasa sangat bahagia kini. Segalanya telah selesai dan keadaan pasti akan baik terus sampai akhir semester. Bagus.
Ia melihat Gwendoline tengkurap di tempat tidurnya, menangis. Dalam kebahagiaannya, Darrel bahkan tak bisa melihat musuhnya bersedih. Didekatinya Gwendoline, dan diguncangkannya punggung anak itu perlahan.
“Gwendoline,”katanya, “aku tak akan mengatakan peristiwa ini pada siapapun. Dan teman-teman di kamar ini juga akan berbuat yang sama, bila kuminta. Tapi kau harus membelikan pulpen baru bagi Mary-Lou. Pulpen yang sama indahnya, sama bagusnya dengan pulpen yang kauhancurkan. Bagaimana?”
“Baiklah,” kata Gwendoline lemas, hamper tak terdengar. “Aku akan membelikannya.”
Hanya itulah  yang bisa dikatakan Gwendoline. Ia bahkan tak bisa berkata bahwa ia menyesal. Ia bahkan tak bisa berkata minta maaf ketika akhirnya ia memberi Mary-Lou sebuah pulpen baru dan sangat bagus.


1.     Tulislah hal yang menarik terhadap novel tersebut dengan mengisi  tabel berikut!
No
Hal yang ditanggapi
Hal yang membuktikan dari cerita
Alasan Menarik
1
Tentang tokoh dan karakternya


2
Gaya bahasa


3
Gaya bercerita


4
Tema


5
Latar



2.     Menanggapi komentar teman tentang hal yang menarik dari novel
No
Hal yang Ditanggapi
Uraian  Tanggapan










LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
Sekolah
: SMPN 1 FATULEU
Mata Pelajaran
: Bahasa Indonesia
Kelas   /Semester
: VIII/2
Standar Kompetensi
: 15 Memahami buku novel remaja ( asli / terjemahan ) dan antologi puisi
Kompetensi Dasar
: 15.1 Menjelaskan alur cerita , pelaku dan latar novel ( asli / terjemahan )
Indikator
1).Mampu menentukan alur cerita 
2). Mampu menulis tokoh dalam novel yang dibaca
3). Mampu menentukan latar novel dengan bukti  yang faktual

Alokasi Waktu
:   4  X  40 menit ( 2 pertemuan)
                                                          
I.      Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran siswa diharapkan:
1)  Mampu menentukan alur cerita 
2)  Mampu menulis tokoh dalam novel yang dibaca
3)  Mampu menentukan latar novel dengan bukti  yang faktual

Bacalah Kutipan novel berikut kemudian jawablah pertanyaannya!

A CHANGE OF HEART
(Lynn Stanley,Amerika)

Debora tidur-tiduran sambil terlentang menatap kelambu ungu buatan Swis bercorak titik-titik yang tergantung di kamarnya. Dia membolak-balik sebuah novel remaja. Belum lama membaca, mamanya mengagetkannya.
“ Bagaimana Deb, apa kamu perlu segelas minuman beralkohol ?”, tanya ibunya. Debora menggeleng.
“Kalau begitu, siapkan makan malam!”
“ Makan apa kita malam ini?
“Bistik dan slada bayam”, jawab mamanya sambil menyisir rambut pirangnya yang panjang terurai. Debora mengerutkan keningnya.
“ Yeak! Mama kan tahu Debora tidak suka slada bayam!
“ Slada bayam penting, Deb,” Nyonya Nichols menekankan suaranya.
Debora tampak ragu dan menelan ludah dengan sukar. Dia mulai menjalankan tugasnya membereskan meja makan. Debora meletakkan alat-alat makan dengan hati-hati. Garpu di sebelah kiri piring, di atas lap tangan. Pisau di sebelah kanan, sisi tajamnya menghadap ke arah piring.
“ Biar aku saja yang menghabiskan slada bayam ini”, Papa Debora tiba-tiba muncul di meja makan. Kata-kata ayahnya memberinya sedikit ketenangan seperti meminum teh hangat di hari yang sangat dingin.
…………………..................................................................…………………....………………………………
    Pasal 2
 Debora menelepon Cheryl. Suara Debora terdengar gelagapan ketika berbicara di telepon.
            “Cheryl?”
            Suara di seberang sana terdengar lembut, “Ya”.
               “ Ini saya Debora!”
            Hening. Untuk menghormati pribadi anaknya, Tuan Nichols dan istrinya meninggalkan ruangan.
              “ Ada apa?”, tanya Cheryl.
              “ Aku hanya minta maaf”. Cheryl tidak berkata apa-apa.
              “ Maksud saya tentang ejekan saya kepadamu sebelum liburan musim panas” Cheryl masih diam. Cheryl masih tidak percaya, Debora gadis terpopuler di sekolahnya itu mau minta maaf padanya.
             “ Cheryl, saya sudah berpikir bahwa sekaranglah saat menerimamu untuk bergabung di klub kami”.
                        Cheryl tidak percaya dengan apa yang didengarnya. Selama lebih dari setahun, ia sangat ingin menjadi anggota klub tersebut. Setiap gadis seusianya ingin menjadi anggota klub tersebut. Klub itu hanya beranggotakan 11 orang dan mereka adalah gadis-gadis yang paling populer. Anggota klub ini adalah siswa yang paling pandai, paling populer, dan memiliki pakaian yang paling bagus. Gadis-gadis anggota klub ini pernah pernah mengadakan perjalanan selama libur Natal dan pernah bermalam seminggu di sebuah kabin kapal sewaan di danau pada musim panas. Mereka selalu mengadakan pesta-pesta atau melakukan sesuatu yang menyenangkan.
................................................................……………………………………………………………………………………


Pasal 3
Setiap orang berubah setelah liburan musim panas, terutama anak laki-laki, mereka bertambah tinggi paling sedikit 15 cm. Di halaman sekolah itu nampak anak-anak perempuan mengubah mode rambut mereka, dan hampir setiap orang memakai pakaian baru.
“ Hi Deb, apa kabar?” Reynold mencium pipi Debora.
“ Baik, bagaimana libur musim panasmu?” Debora kembali bertanya.
“ Cukup menyenangkan, “ Jawab Reynold sambil berlari.
“ Debora!”,  Wendy gadis berambut pirang itu tiba-tiba memeluknya dan mencium pipinya. Wendy mengajak
Debora berlari ke arah Sally, yang sedang membandingkan jadwal kelasnya di sekitar kantin sekolah. Sally mengambil jadwal Peter dan memeriksanya dengan teliti.
“ Wah asyk! Kita sekelas di pelajaran fisika dan biologi!” Debora melihat Cheryl di sudut kantin duduk sendiri.
Debora ingin mendekat, tapi tiba-tiba keraguan menyergap hatinya. Debora yang angkuh dan tidak mau minta maaf, kembali merasuk ke dalam pikirannya. Debora terus berjuang melawan keangkuhannya. Debora berlari mendekati Cheryl. Dengan tegas ia menjabat tangan yang selama ini dibenci. Cheryl memeluk Debora dengan hangat.
“ Terima kasih, Ryl kamu mau memaafkan kesalahanku selama ini” mereka segera menuju kelas yang sudah dipenuhi siswa lain.



Jawablah pertanyaan berikut!
1.    Jelaskan alur kutipan novel diatas dengan menunjukkan tahapan-tahapannya!
2.    Siapakah tokoh utama dalam kutipan di atas? Bagaimana watak tokoh tersebut? Jelaskan dengan disertai bukti kutipannya!
3.    Tentukan latar yang terdapat dalam kutipan novel di atas! Jelaskan dengan disertai bukti kutipannya!
4.    Adakah keterkaitan antara alur cerita, tokoh dan setting dalam  cerita di atas? Jelaskan dengan alsan yang logis!




LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Sekolah
: SMPN 1 FATULEU
Mata Pelajaran
: Bahasa Indonesia
Kelas   /Semester
: VIII/2
Standar Kompetensi
: 15 Memahami buku novel remaja ( asli / terjemahan ) dan antologi puisi
Kompetensi Dasar
: 15.2 Mengenali ciri – ciri umum puisi dari buku
          antologi puisi
Indikator
1).Mampu mendata hal – hal yang bersifat khusus dari 
    puisi – puisi dalam antologi
 2). Mengidentifikasi ciri – ciri umum puisi yang terdapat 
     dalam buku antologi puisi

                                                          
I.       Tujuan Pembelajaran
Melalui pembelajaran siswa diharapkan dapat:
1). mendata hal – hal yang bersifat khusus dari  puisi – puisi dalam antologi
2). Mengidentifikasi ciri – ciri umum puisi yang terdapat dalam buku antologi puisi

     
Bacalah puisi berikut kemudian jawabalah pertanyaannya!
TUHAN HUJANI KEMARAUKU
            .....................................
gurun ini terik mengeringkan dedaunan
meredam pasir hingga membara
tapi tetap saja aku bersenandung
gurun ini MilikMu jua

tuhan hujani kemarau keimananku
agar dapat kutanami melati
diantara pepohonan yang tumbang
.................................


            Oleh : Ana N.
            Mahasiswa JPBSI’95 IKIP Malang
            Dari : Makna Adalah Edisi I/XII/97

 
 



















Jelaskan ciri-ciri puisi tersebut dari segi:

NO
Indikator
Jawaban
1
Makna Puisi


2
Rima/persajakan


3
Kata-kata majas


4
Pilihan kata






LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
Sekolah
: SMPN 1 FATULEU
Mata Pelajaran
: Bahasa Indonesia
Kelas   /Semester
: VIII/2
Standar Kompetensi
16. Mengungkapkan pikiran dan perasaan dalam puisi bebas
Kompetensi Dasar
16.1 Menulis puisi bebas dengan menggunakan pilihan kata yang sesuai
Indikator
1). Mampu mendata obyek yang akan disajikan bahan   
     menulis puisi
2). Mampu menulis puisi dengtan menggunakan pilihan
     kata yang tepat
3). Mampu menyunting sendiri pilihan kata yang ditulis

                                                          
I.      Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran siswa diharapkan dapat:
1)  Mendata obyek yang akan dijasikan bahan menulis puisi
2)  Menulis puisi dengtan mengguinakan pilihan kata yang tepat
3)  Menyunting sendiri pilihan kata yang ditulis

ii. Hal- Hal yang perlu diperhatikan :
1). Mendata obyek yang akan disajikan bahan menulis puisi
     Misalnya:
·         mengamati seputar lingkungan sekolah taman, pohon, kolam, tempat 
                    sampah, dll.
·         Menyusun kata-kata terkait objek yang diamatinya dengan bebas
·         Menyunting susunan kata-kata agar menjadi puisi yang bagus.
2). Menulis puisi dengtan menggunakan pilihan kata yang tepat
3). Menyunting sendiri pilihan kata yang ditulis

SOAL LATIHAN :

Buatlah puisi bebas dengan mengamati objek di sekitar sekolah dalam beberapa 
×
Berita Terbaru Update